Sistem Informasi Pertanian


Perancangan dan Analisis Sistem Informasi Pertanian
Berbasis WebMenggunakan Arsitektur ModelView Controller

Agustian Rahmawati
1425010009
Agroteknologi


Pengertian Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencakup lebih jauh daripada sekadar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara pnggunaannya. Keberhasilan suatu siatem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama, yaitu (1) keserasian dan mutu data, (2) pengorganisasian data, dan (3) tatacara penggunaannya.
Suatu sistem informasi dibuat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Oleh karena kepentingan yang harus dilayani sangat beraneka, mak macam sistem informasi pun sangat beraneka. Namun demikian, sistem informasi mempunyai banyak tampakan (features) umum dan menghadapi banyak persoalan yang mirip. Jadi, disamping perbedaan yang jelas terdapat banyak persamaan antarberbagai sistem informasi. Suatu persamman yang menonjol ialah semua sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock & Anderson, 1987). Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber diperlukan suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga menjadi tergabungkan (compatible).

Sistem Informasi Pertanian
Sistem informasi pertanian adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberi informasi pertanian yang penting dan akurat yang ada pada suatu daerah tertentu. Strategi pengembangan sistem informasi pertanian perlu dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan pemanfaatan internet,sehingga setiap orang dapat mengakses informasi pertanian yang ada didalamnya tidak terbatas waktu dan ruang. Dengan sistem informasi pertanian berbasis website diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih detail dan mampu menjawab persoalan yang ada dalam transfer informasi pertanian [4].

Pengertian MVC
Model View Controller adalah sebuah pola yang digunakan untuk membangun sebuah proyek atau aplikasi yang dibuat. Ketika ada sebuah aplikasi yang memiliki interface pasti didalamnya akan banyak terjadi perubahan. User interface adalah bagian yang paling terlihat oleh user dan bagaimana user berinteraksi dengan aplikasi, membuatnya menjadi titik fokus pengubahan berdasarkan kemudahan penggunaan. Secara lebih detail, MVC dibagi menjadi 3 komponen yaitu Model, View danController.
Model merepresentasikan data yang digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan. Jadi semua akses data, perubahan, penambahan terdapat pada model. View menerjemahkan isi dari model, View mendefinisikan bagaimana data dari model akan ditampilkan. Jika data dari model berubah, maka view harus meng-update tampilan yang dibutuhkan. Controller menerjemahkan interaksi pengguna (user) dengan view ke dalam aksi terhadap model. 

Hasil gambar untuk mvc

Metode Penelitian
Metode analisa dan perancangan sistem yang digunakan adalah system Prototyping. Proto typing adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam bentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat. Metode ini dipilih karena prototype yang dibuat dapat digunakan untuk mengelola kembali kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dikembangkan, sehingga pengembang perangkat lunak tidak harus merancang lagi semua dari awal [6]. 

Hasil gambar untuk prototyping model

Tahapan yang dilakukan dengan metode ini adalah :
-Listen to customer
Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan narasumber di dinas pertanian propinsi Maluku untuk menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diperlukan dan gambaran bagian-bagian yang akan dibangun berikutnya dalam menentukan sistem informasi pertanian yang akan di kembangkan di dinas pertanian propinsi Maluku. Kebutuhan yang di dapat pada tahapan ini antara lain data tentang data, kebutuhan input sistem yang digunakan.
-Build / revise mock-up
Pada tahap ini dilakukan perancangan yang mewakili semua aspek sistem informasi pertanian yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan sistem diantara software dan hardware, pemodelan dalam bentuk Unified Model Language (UML), menentukan data yang akan disajikan pada sistem informasi pertanian, serta perancangan sistem.
-Customer test-drives mock-up
Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan performance analysis untuk menganalisa waktu rata-rata sistem merespon request client. Jika masih terdapat beberapa perubahan yang berhubungan dengan kebutuhan pada aplikasi maka akan diperbaiki lagi. Jika aplikasi yang dibuat sudah bisa memenuhi, maka proses-proses pada model ini selesai
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANFAAT SOSIAL MEDIA UNTUK PERKEMBANGAN PERTANIAN di INDONESIA

TIAN -